logika
Logika Matematika adalah salah satu materi pokok yang
diajarkan di sekolah dan universitas. Pada pembahasan kali ini, saya akan
mencoba membahas materi Logika matematika ini dengan cara semudah-mudahnya.
Untuk mempermudah Anda, saya sudah menyertakan contoh-contohnya.
Saya
pribadi mendapat materi Logika Matematika pada saat kelas X dan di kampus pada
semester 1. Tapi ketika saya membaca buku matematika kurikulum 2013,
kelihatannya materi ini sudah dihapus dan tidak akan diajarkan lagi di sekolah.
Entah itu saya yang belum cermat membaca atau memang tidak ada. Saya juga tidak
tahu alasan mengapa materi ini dihapus. Padahal menurut dosen saya, mata kuliah
pada semester awal adalah pondasi untuk belajar di semester selanjutnya,
sedangkan materi ini diajarkan di semester 1. Dari sana saja bisa dilihat
betapa pentingnya peran Logika Matematika untuk memahami materi selanjutnya.
Tapi kok dihapus??? Apa mungkin karena materi ini terlalu mudah??? I don't
know.
Pengertian Logika
Secara
etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang
berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan.
Dalam arti luas, Logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat
memisahkan secara tegas antara penalaran yang tepat dengan penalaran yang tidak
tepat.
Jika
kita membahas logika, kita akan berkenalan dengan penalaran. Penalaran
merupakan penjelasan dalam upaya memperlihatkan hubungan antara dua hal atau
lebih berdasarkan sifat-sifat atau hukum-hukum tertentu yang sudah diakui
kebenarannya dengan langkah-langkah tertentu yang berakhir dengan sebuah
kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran dapat diartikan sebagai penarikan
kesimpulan dalam sebuah argumen.
Dalam
Logika, kita mempelajari dan meneliti apakah sebuah penalaran yang telah kita
lakukan itu tepat atau tidak. Untuk dapat berpikir dengan tepat, Logika
menawarkan sejumlah aturan atau kaidah-kaidah yang harus diperhatikan agar
kesimpulan yang kita peroleh hasilnya tepat.
Orang
yang pertama kali merintis dan mempelopori Logika adalah Aristoteles, seorang filsafat Yunani yang hidup
pada 348-322 SM. Ia mengobservasi dan mencatat hukum-hukum dari logika formal,
yaitu logika yang kesahihan dari langkah-langkahnya dipandang hanya berdasarkan
bentuk dari rangakaian langkah-langkah itu dan tidak bergantung pada materi
persoalan sehingga berlaku baik di ilmu alam, ilmu kimia, maupun ilmu-ilmu lain
serta dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai
contoh:
Premis
1 : Semua a adalah b
Premis
2 : Semua b adalah c
Kesimpulan
: Semua a adalah c
Langkah
di atas menghasilkan sebuah kesimpulan yang tidak tergantung pada isi a, b dan
c.
Dengan
mempelajari Logika ini diharapkan kita mempunyai pola berpikir yang tepat,
akurat, rasional, kritis dan obyektif. Selain itu, dengan mempelajari
prinsip-prinsip Logika, ini juga akan membantu kita untuk menjadi lebih efektif
dalam mengenal dan menghindari kesalahan dalam penalaran, baik penalaran yang
dilakukan orang lain, maupun yang dilakukan oleh diri sendiri. Seseorang yang
dapat mengenal dan menghindari kesalahan logika dalam penalaran akan dapat
berpikir yang jelas dan tepat, lebih baik dan lebih yakin, apapun yang mungkin
merupakan pokok persoalan yang akan dihadapi.
0 comments:
Post a Comment