TRIE SHARA DAMAYANTI
18513987
2PA07
KESEHATAN MENTAL
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
Need Hirarki
menjelaskan kebutuhan – kebutuhan dasar manusia. Terdapat lima jenis kebutuhan
pada need hirarki, diantaranya kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, esteem,
dan aktualisasi diri. Dari kelima jenis kebutuhan tersebut seringkali ditemui
orang – orang yang tidak mendapat satu atau dua kebutuhan tersebut. Akibat dari
tidak terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan tersebut banyak orang yang yang
berperilaku menyimpang. Terdapat orang – orang yang melakukan berbagai cara
untuk memenuhi fisiologisnya. Contohnya melakukan demi mendapatkan apa yang
diinginkan.
Seperti yang akan
dijelaskan berikut ini adalah mengenai pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh
keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
Pembunuhan yang sering terjadi di Indonesia sangat meresahkan masyarakat. Pembunuhan menjadi permasalahan yang sudah lumrah di dengar oleh masyarakat. Pihak
kepolisian terus sigap atas kasus - kasus yang sudah sering terjadi di ini. Pembunuhan
itu sendiri merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan
cara melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan juga biasanya
dilatarbelakangi oleh bermacam – macam motif, bisa karena cemburu, balas
dendam, depresi, politik,
membela diri. Pembunuhan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau
senjata tajam. Pembunuhan dapat juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan
peledak, seperti bom dan di lakukan dengan cara personal (sendiri) atau
berkelompok.
Tujuan penulis mengangkat masalah
ini karena penulis ingin mengungkap kasus ini karena banyak kejanggalan yang
terjadi.Banyak masayarakat yang bertanya-tanya apakah kasus pembunuhan ini
adalah kasus pembunuhan berencana atau murni kasus perampokan yang berujung
pembunuhan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.
Teori
Kebutuhan
Maslow telah membentuk
sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut,
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada.Ini termasuk kebutuhan untuk memahami,
apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima
kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah
puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar maslow adala sebagai berikut:
a.
Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis.Mereka terdiri dari kebutuhan
oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan
kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan
datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
b.
Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan
pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa
memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat
atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan
luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
c.
Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis
puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat
muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian
dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan
memberikan rasa memiliki.
d.
Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk
harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk
seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan
untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari
orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan
berharga sebagai orang di dunia.Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa
rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
e.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di
atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri
diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk
menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang
musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus
menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda
kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya,
gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau
kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang.
Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
Teori hierarkhie kebutuhan sering digambarkan sebagai piramida, lebih besar tingkat bawah mewakili kebutuhan yang lebih rendah, dan titik atas mewakili kebutuhan aktualisasi diri. Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak akan bergerak dengan baik di arah aktualisasi diri adalah karena kendala ditempatkan di jalan mereka oleh masyarakat negara. Dia bahwa pendidikan merupakan salah satu kendala. Dia merekomendasikan cara pendidikan dapat beralih dari orang biasa-pengerdilan taktik untuk tumbuh pendekatan orang. Maslow menyatakan bahwa pendidik harus menanggapi potensi individu telah untuk tumbuh menjadi orang-aktualisasi diri / jenisnya sendiri.
2. Teori Agresivitas
Teori Agresivitas
menurut Baron dan Byrne (1984) mengemukakan dorongan dasar yang dimiliki mausia
dengan tujuan menyakiti badan atau melukai perasaan orang lain. Perilaku
agresif juga merupaka suatu bentuk perilaku yang ditunjukkan untuk melukai atau
mencelakakan orang lain. Akibat adanya sikap agresivitas ini, terdapat beberapa
orang yang menyakiti orang lain tanpa memperdulikan perasaan orang lain.
Misalnya pembunuh yang tetap melakukan tidakannya meskipun akibatnya bisa fatal
bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain. Pembunuh tidak akan mementingkan
perasaan orang lain karena dia hanya mementingkan kepuasan yang dibutuhkannya.
Kepuasan yang dibutuhkan sama seperti need hirarki yaitu kebutuhan fisiologis.
Karena yang diutamakan pembunuh adalah kepuasannya.
A. Kronologi
Kasus
Pada Senin 5 Agustus 2013 Ade
dan Wawan hanya ingin jalan – jalan dengan menggunakan motor. Saat melintas di
depan rumah kost Sisca di Jalan Setra Indah Utara, Sukajadi, Bandung. Wawan
melihat sebuah tas di dalam mobil. Sedangkan Sisca tampak sedang membuka pintu
kosnya. Wawan kemudian turun dari motor dan mengambil tas itu. Aksinya
diketahui korban dan sempat terjadi keributan. Wawan kemudian lari menuju motor
yang dikendarai Ade.
Sisca melaju sekitar 1
kilometer atau di Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi.Ade mengaku motornya
semakin berat untuk dipacu.Ade mengecek motornya dan melihat korban mesih
terseret dan rambut korban tersangkut di gir motor.Wawan kemudian turun dan
memotong rambut korban dengan golok. Keduanya kemudian langsung kabur dan
meninggalkan korban.
Warga yang menemukan mayat
tanpa identitas itu pun langsung melaporkan penemuannya kepada pihak yang
berwajib pada saat itu juga.Setelah itupetugas dari pihak kepolisian langsung
melaksanakan olah TKP serta menyita beberapa barang bukti korban seperti
pakaian, sampel darah dan sampel rambut. Pada Senin malam sekitar pukul 20.00
WIB petugas baru mengetahui identitas korban dari saksi RD (pemilik rumah kos
korban) yang menemukan kendaraan korban terparkir di depan gerbang dalam
keadaan menyala. Menurut dia, beberapa barang bukti seperti telepon genggam
korban, surat dan dokumentasi pribadi korban juga disita polisi untuk
kepentingan penyelidikan kasus tersebut.
B. Analisis Kasus
Pembunuhan sadis
Fransisca Yofie terjadi di Jalan Cipedes RT 07 RW 01,
Sukajadi, Bandung. Perempuan 30 tahun ini tewas dengan tiga luka bacok di
kepala serta luka lebam-lecet di sekujur tubuh. Kasus pembunuhan sadis
Fransisca Yofie, 30 tahun, di Cipedes Tengah, Bandung, menyisakan
kejanggalan.Menurut Kapolrestabes pada Senin(5/8) sekitar pukul 19.15WIB, SPK
Polsek Sukaja di Bandung mendapatkan laporan dari masyarakat tentang penemuan
seorang wanita mengalami luka berat di Lapangan Abra Jalan Cipedes Tengah tanpa
identitas. Senin malam atau sekitar pukul 19.25 WIB petugas dari Polsek tiba di
tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung membawa korban menuju Rumah Sakit Hasan
Sadikin dalam keadaan kritis, kemudian korban meninggal dunia di UGD RSHS dan
tidak dapat tertolong. Pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB petugas baru
mengetahui identitas korban dari saksi RD (pemilik rumah kos korban) yang
menemukan kendaraan korban terparkir di depan gerbang dalam keadaan menyala.
Terdakwa Wawan dan Ade menggunakan motor Suzuki Satria R dengan memakai helm full face.
Sebelum ia melakukan eksekusi, tersangka Wawan menenggak bir minuman keras.
Kemudian pada saat melintas di Jalan Cipedes RT 07 RW 01, Sukajadi, Bandung
mereka menemukan korban sedang membuka gembok pagar kos kosan. Pada saat itu
mobil korban masih terbuka dan terlihat tas disana.
Terdakwa Wawan sebagai
eksekutor dan Saudara Ade sebagai pengemudi
langsung mengambil tas kemudian melarikan diri. Pada tahap melarikan diri ini
banyak menimbulkan suatu pertanyaan dan menimbulkan suatu kejanggalan.
Berdasarkan hasil rekontruksi tidak bergerak tersangka mengakui bahwa, eksekutor
yakni Wawan melarikan diri dan duduk dimotor, namun betapa ia terkejut ketika
korban Fransisca memeluknya dari belakang.
Paska ia dipeluk korban,
secara otomatis terdakwa Wawan panik dan mencoba melepaskan diri dari pelukan
korban. Karena tidak kunjung lepas pegangan korban, maka terdakwa Wawan
mencabut goloknya dan menikamkan secara acak ke bagian kepala korban.Dua luka
terdapat di kepala belakang korban, satu berada di kening korban.Korban saat
itu langsung jatuh dan melepaskan pegangan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa pembunuhan yang terjadi
dalam kasus ini karena kebutuhan kepuasan fisiologi dari pelaku. Perilaku yang
tidak mementingkan perasaan orang lain tetap dijalankan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Faktor dari kebutuhan fisiologi merupakan faktor utama dari
motif pembunuhan ini. Sampai pada akhirnya pelaku ditetapkan sebagai tersangka
oleh pihak kepolisian.
B.
Saran
Kita harus bisa mengontrol kebutuhan dari
dalam diri kita. Kebutuhan yang diperlukan harus bisa kita penuhi dengan cara –
cara yang manusiawi tidak dengan cara kekerasan. Sikap agresif yang terdapat di
diri seseorang harus tetap terkontrol dan jangan sampai merugikan orang lain.
Pengontrolan kebutuhan ini juga dapat mempekecil volume
kejahatan di Indonesia. Sehingga tindak kejahatan yang kerap terjadi bisa
menenangkan keresahan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Baron, R. A. Dan Byrne,
D. (1994).Social psychology: Understanding HumanInteraction Edis ke-7.
Boston: Allyn and Bacon.
http://www.antaranews.com/berita/390392/kronologis-pembunuhan-fransisca-yovieSudrajat,
Ajad. (2013). “Kronologi Pembunuhan
Fransisca Yofie”, Diunduh pada tanggal 16 April 2015 pukul 13.30 WIB.
http://m.liputan6.com/news/read/663124/kronologi-pembunuhan-sisca-yofie-secara-sadis-versi-pelakuAnggadha,
Arry. (2013). “Kronologi Pembunuhan Sisca
Yofie Secara Sadis Versi Pelaku”,Diunduh pada tanggal 16 April 13.35 WIB.
http://www.academia.edu/5037320/Analisis_Kasus_Fransisca_YofieWibowo, Kurniawan. (2014). “Analisis detektif partikelir dalam kasus fransisca yofie”,Diunduh
pada tanggal 16 April 13.59 WIB
0 comments:
Post a Comment