AI (artificial
intelligence) adalah bagaimana proses di mana peralatan mekanik batan
manusia dapat melaksanakan kejadian-kejadian dengan menggunakan pemikiran atau
kecerdasan seperti manusia. Pengertian AI dapat ditinjau dari dua pendekatan
antara lain pendekatan ilmiah (A Scientific Approach) dan pendekatan
teknik (An Engineering Approach). Pendekatan Ilmiah (A Scientific
Approach)pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, ini tidak
sama dengan kasus mesin uap. Pendekatan ilmiah melihat batas sementara dari
komputer, dan dapat diatasi dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka
tidak mengakibatkan tingkatan pada konsep. Pendekatan Teknik (An
Engineering Approach) usaha untuk menghindari definisi AI, tetapi ingin
mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan dunia nyata (real world problem).
Pada
abad 17 sejarah AI mulai muncul yang diperkenalkan oleh Rene descartes,
rene descartes mengatakan bahwa tuhbuh hewan itu hanya mesin yang rumit.
Sedangkan Blaise pascal iya enciptakan mesin penghitung pertama pada tahun
1642. Pada 19, sedangkan menurut Charles babbage dan Ada Lovelace bekerja pada
mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram. Sedangkan pada tahun 1950-an,
Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat bagaimana apakah bisa atau tidaknya
mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar mesin dapat
dikatakan cerdas). Istilah “Artificial Intelligence” dimunculkan oleh
John McCarthy (MIT) pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference. Dalam konferensi
itu juga didefinisikan tujuan AI, yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses
berpikir masunia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakukan manusia
tersebut.
1.
Hubungan AI dan kognisi manusia
Orang dapat yakin mesin mampu meniru
kognisi manusia bahkan intelektual tinggi mampu ditampilkan kedalam sebuah
mesin. Menurut John Searle (1980) membedakan AI yang kuat, menunjukkan bahwa
pemograman yang sesuai dapat menciptakan pikiran yang mampu memahami dan AI
yang lemah, yang menekankan nilai-nilai heuristik dalam pembelajaran kognisi
manusia. Sedangkan menurut Lenat dan Feigenbaum (1992) memiliki tujuan AI yaitu
memahami kognisi manusia, mencoba untuk mendapatkan pengetahuan ingatan manusia
yang mendalam, kemampuan problem solving, belajar, membuat keputusan, dll.
2.
Artificial Intelligence (AI) dan Sistem Pakar
Sistem Pakar sebagai bagian AI (Artificial
Intelligence) definisi yang populer dari AI, bahwa AI menjadikan komputer
berakting dan bergaya seperti halnya para artis berakting di dalam sebuah film.
Dan untuk saat ini banyak permasalahan dunia nyata yang diselesaikan dengan
menggunakan AI dan banyak juga aplikasinya yang dikomersilkan. Sistem pakar
adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas yang
khusus untuk penyelesaian masalah. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai kemampuan khusus yang orang
lain tidak mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sistem pakar dikembangkan
pertama kali sekitar tahun 70-an sistem pakar hanya berisi knowledge. Namun
demikian sekarang ini istilah sistem pakar sudah di gunakan untuk berbagai
macam sistem yang menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistem
pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang
dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.
Secara umum, sistem pakar adalah sistem
yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya
seorang pakar. Dalam hal ini, robot adalah sesuatu yang sangat umum dibuat oleh
para sistem pakar untuk memudahkan sesuatu pekerjaan dalam hal tertentu. Sistem
Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan
pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya
dikerjakan oleh seorang pakar, misalnya : Dokter, Analist Keuangan. Sistem
pakar dapat mendorong perhatian besar diantara ahli komputer dan spesialist
informasi untuk mengembangkan sistem untuk menyelesaikan masalah.
3. Bagaimana kita dapat mengetahui dan memahami peran kontrigusi AI dalam
psikologi
Dalam psikologi AI itu sangat berguna
dalam ilmu psikologi terdapat sebuah pengukuran intelegensi maka dibutuhkan AI
seperti komputer. Sistem informasi kerja komputer untuk membantu mengumpulkan
data-data hasil sekoring dan sangat mempermudah menghitung hasil sekoring yang
banyak. Karena dengan menggunakan sistem kerja komputer lebih terasa mudah,
menghitung lebih mudah. Jadi AI (artificial intelligence) sangatlah
berguna dan membantu sekali dalam kebutuhan psikologi.
DAFTAR
PUSTAKA
Rich, Elaine, and Knight, Kevin,
“Artificial Intelligence”, Second Edition, page 3, McGraw-Hill Inc., 1991
Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 115-124
Charniack, Eugene and McDermott, Drew,
“Introduction To Artificial Intelligence”, page 1, McGraw-Hill Inc.
0 comments:
Post a Comment